Minggu, 03 Mei 2009

Desain sebagai strategi bisnis

Desain adalah kemampuan bisnis strategis yang akan membuat setiap produk dan pelayanan bisnis menjadi unik. Pada level perusahaan, desain merupakan perangkat yang memiliki pengaruh besar terhadap pemahaman dan penghargaan masyarakat terhadap brand tertentu.
Design adds competitive advantage



Great design makes a difference. Desain bisa mempermudah seorang ibu rumah tangga membuka kaleng buncis, membantu menyelamatkan banyak jiwa di Afrika. Menambah cantik suatu lansekap di suatu tempat, atau membuat suatu bisnis memiliki satu kelebihan dari bisnis saingannya. Tak salah bila ujar-ujar menyebut “great design gives an advantage!”


Dengan kata lain, dengan merangsang kreatifitas semaksimal mungkin akan tercipta hasil yang maksimal juga. Dan, tentu saja, tidak ada orang lain yang cukup ‘layak’ menjelaskan tentang gairah untuk berkarya dan menghasilkan sesuatu yang ‘berbeda’, selain sang desainer itu sendiri. Mereka tahu apa yang menjadi sumber inspirasi mereka, mereka tahu persis proses pemikiran dan proses fisik yang melatarbelakangi karya mereka. Dengan demikian, tentu saja sangat masuk akal apabila mereka sendiri yang menjelaskan dan membeberkan ‘kisah’ mereka tersebut.


Dengan desain kita bisa menekan biaya. Unilever mengubah bubuk deterjen dalam kotak menjadi deterjen tablet yang dibungkus dengan plastik film yang ringan dan hampa udara. Biaya dapat dikurangi dengan ‘membuang’ packaging kotak yang berat, selain juga dapat memberikan kenyamanan bagi konsumen, mengurangi ‘sampah’ dan memungkinkan usia produk menjadi lebih lama. Ketika meluncurkan produk barunya tersebut, Unilever menyasar 20% market share dalam 5-6 tahun berikutny, tetapi ternyata hanya dalam kurun waktu 3 tahun produk tersebut sudah bisa menjaring market share sebesar 25%!


Desain yang berkelas memungkinkan pemasangan harga premium. BOSE, Bang & Olufsen dan Nakamichi Sound Systems, semuanya terjun dalam kompetisi desain dengan performa premium, memasang harga 20%-30% lebih tinggi dari semua kompetitornya (dengan teknologi yang sama). Saingan besarnya, Sharp, juga menyadari nilai ‘menjadi beda’ melalui desain. Ketika Sharp memasuki pasar LCD TV yang sangat kompetitif ini dengan produk-produk yang didesain oleh desainer Jepang, Toshiyuki Kita, penjualannya meningkat hingga lima kali lipat!


Dengan desain, kita bisa menjaring market share yang lebih besar. Samsung menginvestasikan diri untuk desain sebagai modal utama dalam langkah besarnya menjadi yang kedua terbesar dan brand ketiga yang paling dicari oleh konsumen untuk setiap kategori telepon seluler dan peralatan elektronik canggih (baca: keren). Market share global Samsung untuk telepon seluler saja meningkat dari 2,7% menjadi 10% hanya dalam kurun waktu 5 tahun, dan revenue yang didapatkan juga hampir berlipat ganda dari US$27.3 billions pada 1999 menjadi US$50.7 billions pada 2002.


Jadi, apakah sebenarnya desain itu?
Design is an experience. Desain masa kini sudah melampaui konsep-konsep produk tradisional dan desain industri. Dalam tuntutan lingkungan global dan kebutuhan konsumen masa kini yang terus berubah dengan cepat, perusahaan-perusahaan juga perlu mempertimbangkan untuk melakukan “pengungkitan” performa desain interior, desain marketing dan desain packaging/grafis, sejalan dengan proses desain produk tersebut. Semua aspek desain ini merupakan bagian dari proses ‘berbagi’ pengalaman yang berbeda, sehingga bisa menciptakan selling points yang unik bagi perusahaan.



Tetapi, mengapa desain?
Desain bisa memberikan sukses internasional bagi bisnis Anda. Bagi perusahaan yang sedang go international, desain adalah faktor kunci yang bisa membuat produk tampil beda dan juga memengaruhi konsumen untuk memilih produk Anda di atas produk-produk lain yang sejenis. Desain bisa memperkuat pesan utama yang ingin Anda komunikasikan melalui brand yang Anda miliki. Dengan kombinasi desain yang tepat, produk dan servis Anda bisa menjual satu pengalaman yang akan dikenali dan bakal diinginkan oleh konsumen yang menjadi sasaran Anda.



Create. Menciptakan dan mengadaptasikan produk untuk pasar internasional. Proses penyusunan konsep sebuah produk baru, atau proses adaptasi produk lama, merupakan satu cara strategis untuk menjaring pangsa pasar baru. Karenanya, membekali diri dengan informasi terbaru mengenai pasar dan segmen konsumen yang disasar, adalah satu faktor yang sangat penting. Anda mungkin juga membutuhkan jasa ahli dari luar (outsourcing), atau bila perlu Anda bisa membangun departemen khusus in-house, untuk mengembangkan ide-ide produk baru.


Profile. Melakukan marketing produk dan jasa dengan kreatif dan efektif. Begitu sudah siap untuk meluncurkan produk Anda, Anda harus sudah punya “jalur” untuk menjangkau konsumen sasaran Anda dengan kreatif dan efektif. Anda harus mengubah pola pikir Anda dengan pendekatan marketing yang holistik, mahir dalam mengolah desain karena pada akhirnya Anda akan menjual satu pengalaman yang diinginkan oleh konsumen Anda. Termasuk di dalamnya merancang paket produk secara menyeluruh, yang bisa dengan gampang diperoleh oleh konsumen--material marketing, skema desain dan interior shop front Anda, serta packaging/ grafis yang berhubungan dengan produk-produk Anda.


Desain untuk program internasionalisasi bertujuan untuk menyokong bisnis sementara perusahaan Anda mulai mengadaptasi pendekatan marketing yang holistik, membuat strategi-strategi marketing menjadi bagian integral dari perjalanan pengembangan produk.


Network. Menjalin kerjasama dengan rekanan dan “memamerkan” kemampuan Anda. Yang tidak kalah ternilai adalah kesempatan untuk menjalin kerjasama dengan rekanan bisnis potensial untuk memperkenalkan produk-produk inovatif Anda ke pasar internasional. “Pamer kemampuan”, desain-desain dan adaptasi unggulan akan membuat produk-produk Anda terpateri kuat dalam benak konsumen. Keduanya bisa dilakukan dengan mengikuti berbagai seminar, forum dan even-even yang berkaitan dengan masalah desain lainnya .





sumber : www.proyeksi.com

1 komentar: